Sebanyak 705 warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Pasuruan memperoleh pengurangan masa pidana (remisi) dalam menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80

oleh -66 Dilihat

Minggu (17/08/2025), pengurangan hukuman ini meliputi Remisi Umum dan Remisi Khusus Dasawarsa yang diberikan setiap satu dekade sekali.

Kepala Lapas Tri Wibawa Kristiyana dalam sambutannya menyatakan, “Bersyukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kita dapat memperingati detik-detik kemerdekaan dengan penuh makna. Pemberian remisi ini merupakan bentuk penghargaan bagi warga binaan yang telah menunjukkan perubahan perilaku positif selama menjalani masa hukuman.” paparnya.

Baca Juga :  Kinerja Optimal KPU Dalam Implementasi Aplikasi Sirekap Pada Pilkada Serentak 2024

Adapun landasan hukum atas kebijakan remisi ini dilaksanakan berdasarkan:

1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012

3. Keputusan Presiden Nomor 174 Tahun 1999

4. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 7 Tahun 2022

Sedangkan untuk kriteria penerima agar memperoleh remisi, warga binaan harus memenuhi persyaratan ketat:

– Minimal telah menjalani hukuman 6 bulan

Baca Juga :  Kanwil Ditjenpas Jatim Evaluasi Layanan dan Pembinaan di Lapas Tulungagung

– Memiliki catatan disiplin bersih (tidak tercatat dalam Register F)

– Menunjukkan perkembangan positif melalui asesmen ISPN

– Aktif dalam program pembinaan kepribadian dan kemandirian

– Memperoleh penilaian “Baik” dalam Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana,” ujar Kalapas.

Proses pengajuan remisi dilakukan secara digital melalui Sistem Database Pemasyarakatan dengan rincian:

– Total pengajuan: 705 orang

– Diterima: 588 orang

Baca Juga :  Rutan Bangil Lepas Pegawai Purna Bakti dan Pindah Tugas dengan Penuh Apresiasi

– Dalam proses verifikasi: 29 orang

– Tidak memenuhi syarat: 88 orang

Hingga 17 Agustus 2025, Lapas Pasuruan menampung total 768 orang yang terdiri dari:

– Warga binaan pemasyarakatan: 705 orang

– Tahanan: 63 orang

“Kami berharap remisi ini menjadi titik balik bagi warga binaan untuk memulai kehidupan baru yang lebih baik di masyarakat,” pungkas Kalapas menutup pernyataannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *