DPC LSM Trinusa Pasuruan Raya Minta Pemeritah Tanggung Jawab Atas Tragedi Outing Class SMPN 7 Mojokerto

oleh -935 Dilihat

Pasuruan – BintangPatra.com – Rabu (29/01/25) LSM Trinusa DPC Pasuruan Raya Angkat bicara terkait tragedi 13 siswa yang terseret ombak di Pantai Drini Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dimana tragedi outing class SMPN 7 Kota Mojokerto tersebut menjadi peristiwa yang memilukan di dunia pendidikan, tragedi tersebut terjadi di Pantai Drini Djogja yang menewaskan 3 siswa, diantaranya 3 siswa meninggal dan 1 pelajar masih dalam pencarian.

Rombongan tersebut sejumlah 257 orang siswa kelas 7 dan 8 SMPN 7 Kota Mojokerto berangkat ke pantai Drini Gunung Kidul Yogyakarta, rombongan siswa di dampingi 16 Guru bertolak dari Kota Mojokerto naik 5 bus, rombongan bus itu tiba di Pantai Drini pada Selasa pagi sekitar pukul 04.00 WIB. Tragedi itu terjadi pada Selasa (28/01/2025) saat para siswa dijadwalkan sarapan di salah satu rumah makan di area pantai pada pukul 07.00 WIB.

Baca Juga :  LSM Trinusa DPC Pasuruan Raya Audiensi dengan BPJS Kesehatan di DPRD Pasuruan, Terkait Aturan BPJS Yang Baru

Sekretaris SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Pantai Baron, Surisdiyanto menyatakan bahwa belasan pelajar asal Mojokerto itu terseret rip current di Pantai Drini, Gunungkidul saat mereka bermain di area palung.

Baca Juga :  Penarikan Mobil sepihak dan tidak prosedural,Konsumen Mengadu kepada LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN REPUBLIK INDONESIA JEMBER

Erik Ketua LSM Trinusa DPC Pasuruan Raya sangat mengecam adanya Study Tour yang di lakukan oleh SMPN 7 Kota Mojokerto yang berakhir dengan tewasnya siswa yang tenggelam di pantai Drini Gunung Kidul Yogyakarta.

“saya menginginkan dan sangat mengecam adanya kegiatan study tour tersebut di tiadakan, karna kegiatan ini tidak hanya merugikan siswa tetapi juga menyebabkan trauma yang mendalam bagi keluarga dan masyarakat” tegas Erik.

“Kami menuntut Pemeritah dan sekolah untuk bertanggung jawab atas tragedi ini, kami meminta kepada Mentri Pendidikan untuk segera menhapuskan study tour dari kurikulum pendidikan di indonesia, kegiatan ini telah terbukti hanya merugikan siswa dan mengganti kegiatan yang lebih bermanfaat dan aman bagi siswa” cetus Akhmad Rozik dengan sapaan Erik selaku Ketua DPC LSM Trinusa Pasuruan Raya.

Baca Juga :  Sekdes Desa Tanggulangin Kejayan Di Kritik Karena Tebang Pilih Dalam Masalah Pendampingan Warganya Yang Terjerat Masalah Hukum

Kami dari DPC LSM Trinusa Pasuruan Raya mengucapkan bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan berharap agar tragedi dan kegiatan seperti ini tidak di tiadakan di masa depan, tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *